Assalamualaikum Hari ini kita akan kembali pada pembahasan konsep hidup minimalis. Yang sebetulnya beberapa bulan ini hidup saya enggak minimalis lagi karena banyak banget barang numpuk di kamar efek dari "New Baby" yang baru lahir dan dapat banyak hadiah dari temen temen. Nah kali ini saya akan lebih berfokus pada skincare. Sekarang ini punya baby mau pake skincare dengan urutan dan rentetan yang begitu panjang rasanya uda ga sempet. Tapi ngga pake skincare pun bikin kulit ga sehat meskipun makannya sudah setiap hari sayur dan konsumsi air mineralnya meningkat. Tapi tetep aja permasalahan saat hamil dan setelah melahirkan belum terselesaikan. Apalagi setelah hamil justru kulit semakin kering di bagian dahi, pipi dan dagu yang paling parah. Ditambah lagi dengan mata panda karena kurang tidur dan usia sudah memasuki 24 tahun . Rasanya perlu juga dong menjaga kulit tetap sehat meskipun sudah punya baby. Karena yang memandang wajah kita kan bukan cuma baby nya aja tapi jug...
Judul Buku : Tentang Kamu
Penulis : Tere Liye
Sri Ningsih, Perempuan sebatang kara yang hidup ditengah kerasnya kehidupan. Perempuan yang lahir di pulau terpadat di Indonesia, Pulau Bungin, Sri Ningsih harus hidup tanpa seorang Ibu sejak lahir, dan ditinggalkan oleh Ayahnya ketika masih duduk di sekolah dasar, ayahnya seorang pelaut dan ayahnya meninggalkan karena ditelan ombak Ganas di perairan Sumbawa. Ia tinggal dengan Ibu Tirinya yang kejam karena menganggap bahwa Ia yang menyebabkan Ayahnya meninggal. Sri Ningsih diperlakukan seperti pembantu, ia harus berjalan ke pulau seberang untuk mengambil air dan memasak untuk ibu tirinya. Tak lama setelah ayahnya meninggal, Rumah Sri Ningsih terbakar bersama dengan Ibu Tirinya.
Hidup dengan keras dan susah, Sri Ningsih harus pergi untuk sekolah Madrasah di Pulau Jawa bersama adik tirinya Tillamutta. Saat hidup di Jawa, kehidupan Sri Ningsih tidak berujung baik dan beruntung. Sri Ningsih hidup di pondok , saat di Pondok kehidupan yang awalnya baik baik saja menjadi tidak baik akibat dari perebutan kekuasaan, terjadilah keributan dan kerusuhan hingga membuat Tillamuta tewas.
Sri Ningsih memutuskan untuk pergi ke Jakarta dengan modal awal ia berjualan Nasi Goreng, ia membuat Inovasi akan rombong Nasi Goreng yang ternyata membuat dirinya banyak di musuhi oleh pedagang asongan lainnya. Ia berganti usaha membuat Tempat persewaan mobil disaat usahanya sukses, terjadi kerusuhan di Jakarta dan harta benda sri ningsih ikut lenyap. Saat mulai bangkit Sri Ningsih bekerja disebuah pabrik produksi sabun,hingga akhirnya ia memutuskan untuk membuat Perusahaan produsen sabun mandi, sabun cuci hingga pasta Gigi. Perusahaan yang dipegang oleh Sri berjalan dengan sukses. Tiba tiba ketakutan akan masa lalu muncul dihadapan Sri Ningsih, ia harus pergi dari tempatnya. Ia menjual perusahaannya 100% dengan memminta imbalan 1% kepemilikan Global Absolut di perusahaan induknya. Kepemilikan ini tidak terdelusi oleh Right Issue, penambahan saham dan sebagainya. Dari sinilah kekayaan Sri Ningsih yang mencapai 12 Triliun.
Sri Ningsih memutuskan untuk pergi ke London. Di London ia tinggal di sebuah apartmen dan ia menjadi supir bus. Ia tidak mengandalkan sesikitpun uang yang ia miliki, ia bekerja keras untuk menghidupi dirinya sendiri. Suatu ketika ia bertemu dengan pria penumpang busnya, saat mulai jatuh cinta mereka menikah dan tinggal di apartmen. Sayangnya itu tak berlangsung lama, dalam proses kehamilannya sebanyak dua kali Sri Ningsih mengalami keguguran dan Anaknya meninggal saat setelah lahir, tak Lama Suaminya ikut meninggal karrna sebuah penyakit.
Sri Ningsih hidup seorang diri, ia memutuskan untuk pergi ke Panti Jompo di London disaat musim salju turun. Dia perempuan yang aktif di Panti Jompo, dia membuat kebun kecil diatas atap, dia menjadi Guru Tari dan berkeliling ke lima dunia di sisa usianya.
Saat meninggal, Sri Ningsih meninggalkan warisan sebesar 12 Triliun tanpa memiliki seorang ahli waris. Ia seorang diri, sejak kecil orang orang terdekatnya satu persatu meninggalkan dirinya.
Pengacara yang di utus untuk menyelesaikan masalah ini tengah mencari cari siapa ahli warisnya hingga ke Indonesia. Sri Ningsih telah meninggalkan surat wasiat kepada sahabatnya Nur tentanh ahli waris ini.
Review by
Nn. Ade Eka
Penulis : Tere Liye
Sri Ningsih, Perempuan sebatang kara yang hidup ditengah kerasnya kehidupan. Perempuan yang lahir di pulau terpadat di Indonesia, Pulau Bungin, Sri Ningsih harus hidup tanpa seorang Ibu sejak lahir, dan ditinggalkan oleh Ayahnya ketika masih duduk di sekolah dasar, ayahnya seorang pelaut dan ayahnya meninggalkan karena ditelan ombak Ganas di perairan Sumbawa. Ia tinggal dengan Ibu Tirinya yang kejam karena menganggap bahwa Ia yang menyebabkan Ayahnya meninggal. Sri Ningsih diperlakukan seperti pembantu, ia harus berjalan ke pulau seberang untuk mengambil air dan memasak untuk ibu tirinya. Tak lama setelah ayahnya meninggal, Rumah Sri Ningsih terbakar bersama dengan Ibu Tirinya.
Hidup dengan keras dan susah, Sri Ningsih harus pergi untuk sekolah Madrasah di Pulau Jawa bersama adik tirinya Tillamutta. Saat hidup di Jawa, kehidupan Sri Ningsih tidak berujung baik dan beruntung. Sri Ningsih hidup di pondok , saat di Pondok kehidupan yang awalnya baik baik saja menjadi tidak baik akibat dari perebutan kekuasaan, terjadilah keributan dan kerusuhan hingga membuat Tillamuta tewas.
Sri Ningsih memutuskan untuk pergi ke Jakarta dengan modal awal ia berjualan Nasi Goreng, ia membuat Inovasi akan rombong Nasi Goreng yang ternyata membuat dirinya banyak di musuhi oleh pedagang asongan lainnya. Ia berganti usaha membuat Tempat persewaan mobil disaat usahanya sukses, terjadi kerusuhan di Jakarta dan harta benda sri ningsih ikut lenyap. Saat mulai bangkit Sri Ningsih bekerja disebuah pabrik produksi sabun,hingga akhirnya ia memutuskan untuk membuat Perusahaan produsen sabun mandi, sabun cuci hingga pasta Gigi. Perusahaan yang dipegang oleh Sri berjalan dengan sukses. Tiba tiba ketakutan akan masa lalu muncul dihadapan Sri Ningsih, ia harus pergi dari tempatnya. Ia menjual perusahaannya 100% dengan memminta imbalan 1% kepemilikan Global Absolut di perusahaan induknya. Kepemilikan ini tidak terdelusi oleh Right Issue, penambahan saham dan sebagainya. Dari sinilah kekayaan Sri Ningsih yang mencapai 12 Triliun.
Sri Ningsih memutuskan untuk pergi ke London. Di London ia tinggal di sebuah apartmen dan ia menjadi supir bus. Ia tidak mengandalkan sesikitpun uang yang ia miliki, ia bekerja keras untuk menghidupi dirinya sendiri. Suatu ketika ia bertemu dengan pria penumpang busnya, saat mulai jatuh cinta mereka menikah dan tinggal di apartmen. Sayangnya itu tak berlangsung lama, dalam proses kehamilannya sebanyak dua kali Sri Ningsih mengalami keguguran dan Anaknya meninggal saat setelah lahir, tak Lama Suaminya ikut meninggal karrna sebuah penyakit.
Sri Ningsih hidup seorang diri, ia memutuskan untuk pergi ke Panti Jompo di London disaat musim salju turun. Dia perempuan yang aktif di Panti Jompo, dia membuat kebun kecil diatas atap, dia menjadi Guru Tari dan berkeliling ke lima dunia di sisa usianya.
Saat meninggal, Sri Ningsih meninggalkan warisan sebesar 12 Triliun tanpa memiliki seorang ahli waris. Ia seorang diri, sejak kecil orang orang terdekatnya satu persatu meninggalkan dirinya.
Pengacara yang di utus untuk menyelesaikan masalah ini tengah mencari cari siapa ahli warisnya hingga ke Indonesia. Sri Ningsih telah meninggalkan surat wasiat kepada sahabatnya Nur tentanh ahli waris ini.
Review by
Nn. Ade Eka
Komentar
Posting Komentar