Assalamualaikum Hari ini kita akan kembali pada pembahasan konsep hidup minimalis. Yang sebetulnya beberapa bulan ini hidup saya enggak minimalis lagi karena banyak banget barang numpuk di kamar efek dari "New Baby" yang baru lahir dan dapat banyak hadiah dari temen temen. Nah kali ini saya akan lebih berfokus pada skincare. Sekarang ini punya baby mau pake skincare dengan urutan dan rentetan yang begitu panjang rasanya uda ga sempet. Tapi ngga pake skincare pun bikin kulit ga sehat meskipun makannya sudah setiap hari sayur dan konsumsi air mineralnya meningkat. Tapi tetep aja permasalahan saat hamil dan setelah melahirkan belum terselesaikan. Apalagi setelah hamil justru kulit semakin kering di bagian dahi, pipi dan dagu yang paling parah. Ditambah lagi dengan mata panda karena kurang tidur dan usia sudah memasuki 24 tahun . Rasanya perlu juga dong menjaga kulit tetap sehat meskipun sudah punya baby. Karena yang memandang wajah kita kan bukan cuma baby nya aja tapi jug...
Judul Buku : Rumah Kertas
Penulis : Carlos Maria Dominguez
Terjemahan : Ronny Agustinus
Buku terjemahan spanyol dengan jumlah 76 halaman mengisahkan tentang buku dan pecintanya atau yang sering disebut dengan "Blibiofil" (Orang yang mencintai buku". Baru baru ini seorang profesor di Universitas Cambridge meninggal karena tertabrak mobil dengan membawa sebuah buku karya Emily Dicknson. Saat kematiannya menimbulkan berbagai macam perdebatan bahwa sastra dan buku lah yang membunuh dia.
Tidak lama setelah meninggal, sebuah buku dengan cover penuh semen diterima oleh carlos sebagai pengganti Bluma Lennon di Universitaa Cambridge. Dalam buku yang diterima tertera sebuah perangko dari Uruguay dengan judul "La Linea De Sombre" karya Joseph Conard.
Dalam menelusuri buku tersebut, Carlos bertemu dengan Breuer yang mengirim buku tersebut kepada Bluma. Banyak cerita bahwa Breuer adalah seorang Blibiofil dengan rumahnya yang dipenuhi banyak buku sehingga menjadi perpusatakaan pribadi. Hingga setiap sudut rumahnya dipenuhi oleh buku. Terlalu cinta dengan buku, ia menghabiskan uangnya untuk mengikuti lelang buku bacaan novel di abad ke 19, ia tawar dengan harga tinggi. Hingga ia harus membuat Indeks untuk 180 ribu bukunya.
Suatu ketika, Lilin disamping meja indeks buku Breuer terjatuh dab membakar indeks buku yang telah dibuatnya. Dia mulai putus asa dan memutuskan peefi ke Monterrey dan bertemu dengan Bluma. Bluma meminjamkan buku karya Joseph Conardnya pada Breuer. Tak lama Breuer memilih tinggal di pesisir Rocha dengan membawa buku bukunya. Kini buku bukunya ia jadikan sebagai pelindung dari panas, hujan dan angin. Dijadikanlah buku buku tersebut sebagai dinding. Saat dia ingat harus mengembalikan buku Karya Joseph Conard kepada Bluma, ia mulai melubangi satu persatu dinding tersebut untuk mencarinya. Satu persatu ia lubangi hingga akhirnya buku tersebut ditemukan. Ia mencoba menutup lubang lubang lainnya dengan semen. Pada akhirnya, Bangunan tersebut tak lagi dapat diselamatkann, rumah kertas seketika Roboh dan Breuer harus meninggalkan Rocha dan Buku bukunya.
Review by
Nn. Ade Eka
Surabaya, 7 Februari 2018
Penulis : Carlos Maria Dominguez
Terjemahan : Ronny Agustinus
Buku terjemahan spanyol dengan jumlah 76 halaman mengisahkan tentang buku dan pecintanya atau yang sering disebut dengan "Blibiofil" (Orang yang mencintai buku". Baru baru ini seorang profesor di Universitas Cambridge meninggal karena tertabrak mobil dengan membawa sebuah buku karya Emily Dicknson. Saat kematiannya menimbulkan berbagai macam perdebatan bahwa sastra dan buku lah yang membunuh dia.
Tidak lama setelah meninggal, sebuah buku dengan cover penuh semen diterima oleh carlos sebagai pengganti Bluma Lennon di Universitaa Cambridge. Dalam buku yang diterima tertera sebuah perangko dari Uruguay dengan judul "La Linea De Sombre" karya Joseph Conard.
Dalam menelusuri buku tersebut, Carlos bertemu dengan Breuer yang mengirim buku tersebut kepada Bluma. Banyak cerita bahwa Breuer adalah seorang Blibiofil dengan rumahnya yang dipenuhi banyak buku sehingga menjadi perpusatakaan pribadi. Hingga setiap sudut rumahnya dipenuhi oleh buku. Terlalu cinta dengan buku, ia menghabiskan uangnya untuk mengikuti lelang buku bacaan novel di abad ke 19, ia tawar dengan harga tinggi. Hingga ia harus membuat Indeks untuk 180 ribu bukunya.
Suatu ketika, Lilin disamping meja indeks buku Breuer terjatuh dab membakar indeks buku yang telah dibuatnya. Dia mulai putus asa dan memutuskan peefi ke Monterrey dan bertemu dengan Bluma. Bluma meminjamkan buku karya Joseph Conardnya pada Breuer. Tak lama Breuer memilih tinggal di pesisir Rocha dengan membawa buku bukunya. Kini buku bukunya ia jadikan sebagai pelindung dari panas, hujan dan angin. Dijadikanlah buku buku tersebut sebagai dinding. Saat dia ingat harus mengembalikan buku Karya Joseph Conard kepada Bluma, ia mulai melubangi satu persatu dinding tersebut untuk mencarinya. Satu persatu ia lubangi hingga akhirnya buku tersebut ditemukan. Ia mencoba menutup lubang lubang lainnya dengan semen. Pada akhirnya, Bangunan tersebut tak lagi dapat diselamatkann, rumah kertas seketika Roboh dan Breuer harus meninggalkan Rocha dan Buku bukunya.
Review by
Nn. Ade Eka
Surabaya, 7 Februari 2018
Komentar
Posting Komentar