Assalamualaikum Hari ini kita akan kembali pada pembahasan konsep hidup minimalis. Yang sebetulnya beberapa bulan ini hidup saya enggak minimalis lagi karena banyak banget barang numpuk di kamar efek dari "New Baby" yang baru lahir dan dapat banyak hadiah dari temen temen. Nah kali ini saya akan lebih berfokus pada skincare. Sekarang ini punya baby mau pake skincare dengan urutan dan rentetan yang begitu panjang rasanya uda ga sempet. Tapi ngga pake skincare pun bikin kulit ga sehat meskipun makannya sudah setiap hari sayur dan konsumsi air mineralnya meningkat. Tapi tetep aja permasalahan saat hamil dan setelah melahirkan belum terselesaikan. Apalagi setelah hamil justru kulit semakin kering di bagian dahi, pipi dan dagu yang paling parah. Ditambah lagi dengan mata panda karena kurang tidur dan usia sudah memasuki 24 tahun . Rasanya perlu juga dong menjaga kulit tetap sehat meskipun sudah punya baby. Karena yang memandang wajah kita kan bukan cuma baby nya aja tapi jug...
Setelah
berbicara mengenai candi Cetho, selanjutnya mari kita mengenal kain yang sudah
disebutkan dalam catatan yang pertama…
Kain Kampuh? Kebanyakan pengunjung
akan bertanya Tanya untuk apa sebenarnya kain ini ? mengapa dibuat mirip sekali
dengan prosesi memsuki candi seperti di Candi Borobudur yang saat ini wajib
menggunakan kain yang di ikat pada pinggang?
Kain kampuh, sebenanrnya kain ini
digunakan ketika umat hindu beribadah di candi ini, candi Cetho merupakan candi
yang masih aktif digunakan umat hindu untuk beribadah. Kain kampuh ini adalah
kain berwarna putih dan hitam dengan motif kotak kotak seperti catur. Setelah membayar
tiket sebesar tujuh ribu rupiah, pengunjung akan diberi kain kampuh ini untuk
di ikatkan pada bagian pinggang. Pemakaian kampuh ini untuk menjaga kesakralan
Candi Cetoh serta menghormati kebudayaan. Penggunaan kain ini hukumnya wajib
bagi para pengunjung, konon katanya dengan menggunakan kain ini pengunjung
diharapkan mempunyai pikiran yang yang bersih secara lahir dan batin saat masuk
area candi. Kewajiban menjaga sopan santun merupakan salah satu tanda bahwa
candi ini masih benar benar menyimpan kesakralaan.
Jadi, bukan hanya untuk fashion atau
syarat untuk meningkatkan budaya menggunakan batik saja, penggunaan kain kampuh
ini ternyata punyatujuan sendiri dalam pemakaiannya. (Ade)
Komentar
Posting Komentar