Assalamualaikum Hari ini kita akan kembali pada pembahasan konsep hidup minimalis. Yang sebetulnya beberapa bulan ini hidup saya enggak minimalis lagi karena banyak banget barang numpuk di kamar efek dari "New Baby" yang baru lahir dan dapat banyak hadiah dari temen temen. Nah kali ini saya akan lebih berfokus pada skincare. Sekarang ini punya baby mau pake skincare dengan urutan dan rentetan yang begitu panjang rasanya uda ga sempet. Tapi ngga pake skincare pun bikin kulit ga sehat meskipun makannya sudah setiap hari sayur dan konsumsi air mineralnya meningkat. Tapi tetep aja permasalahan saat hamil dan setelah melahirkan belum terselesaikan. Apalagi setelah hamil justru kulit semakin kering di bagian dahi, pipi dan dagu yang paling parah. Ditambah lagi dengan mata panda karena kurang tidur dan usia sudah memasuki 24 tahun . Rasanya perlu juga dong menjaga kulit tetap sehat meskipun sudah punya baby. Karena yang memandang wajah kita kan bukan cuma baby nya aja tapi jug...
Hammocks , atau dalam bahasa Indonesia adalah tempat tidur gantung. Tempat tidur gantung ini merupakan tempat tidur yang dibuat dari bahan kain nilon dan diberi tali di ujung kanan dan kiri. Tempat tidur gantung atau yang dusebut juga dengan Buaian (bahasa china) ini biasanya digunakan di daerah tropis.
Antorpolog percaya bahwa hammock ditemukan 1.000 tahun sebelum colombus menemukan Amerika, dimana masyarakat adat maya menggunakan hammock dari kulit pohon dan serat tanaman.
Di era modern seperti ini, hammock merupakan salah satu peralatan kegiatan di luar lapangan. Penggunaan hammock hanya membutuhkan dua batang pohon di ujung kanan dan kiri sebagai tempat untuk mengikat tali hammock. Seringkali hammock ini dijadikan sebagai salah satu pwngganti tenda dalam kegiatan di luar lapangan.
Baru-baru ini, hammock menjadi dikenal dengan masyarakat dan sudah memasuki dunia pariwisata. Tidak hanya sekedar sebagai peralatan, hammock sendiri saat ini menjadi salah satu fasilitas pariwisata dan bahkan menjadi sebuah nama destinasi wisata. Wisata hammock ini bisa disebut dengan hammocking. lokasi ini sama seperti lokasi outbond, umumnya terletak di pegunungan atau perbukitan, hammock yang dipasang bergantungan di pohon ini cukup untuk menampung satu orang dewasa atau remaja dengan kapasitas maximum 100 kg. Pada dasarnya, hammock sendiri digunakan untuk bersantai. Hammocking ini dibuat semenarik mungkin bahkan ada yang sampai susun keatas menjadi lima bagian. Hammocking sendiri saat ini sedang menjadi instagramble pariwisata (wisata instagram, yang datang untuk berfoto dan di unggah ke sosial media instagram). Untuk tarif hammocking ini biasanya ditarif mulai dari Rp 5.000/orang, harga yang cukup murah untuk bersantai di bawah pohon.
Sebegitu menariknya hammocks, ide hammocking mulai muncul di rest area yang terletak di wilayah pegunungan. Salah satunya di Malang Selatan, di kabupaten ini terdapat salah satu rest area yang memanfaatkan lahan hutan sebagai tempat perisitarahatan. Lokasi ini tidak luas, hanya ada satu warung dan 2 paket meja lengkap dengan kursinya dengan dua hammock. Pengunjung yang melintas daoat berhenti di rest area ini dan menikmati hammocking.
Fenomena hammocking memang luar biasa berkembangnya. Hammocking dapat menjadi sebuah alat untuk pariwisata serta bisnis. Dampak dari dikenalnya hammock berhasil membuat traveller membeli hammock yang tervuat dari bahan nilon dan dibawa diaetiap perjalanan.
Antorpolog percaya bahwa hammock ditemukan 1.000 tahun sebelum colombus menemukan Amerika, dimana masyarakat adat maya menggunakan hammock dari kulit pohon dan serat tanaman.
Di era modern seperti ini, hammock merupakan salah satu peralatan kegiatan di luar lapangan. Penggunaan hammock hanya membutuhkan dua batang pohon di ujung kanan dan kiri sebagai tempat untuk mengikat tali hammock. Seringkali hammock ini dijadikan sebagai salah satu pwngganti tenda dalam kegiatan di luar lapangan.
Baru-baru ini, hammock menjadi dikenal dengan masyarakat dan sudah memasuki dunia pariwisata. Tidak hanya sekedar sebagai peralatan, hammock sendiri saat ini menjadi salah satu fasilitas pariwisata dan bahkan menjadi sebuah nama destinasi wisata. Wisata hammock ini bisa disebut dengan hammocking. lokasi ini sama seperti lokasi outbond, umumnya terletak di pegunungan atau perbukitan, hammock yang dipasang bergantungan di pohon ini cukup untuk menampung satu orang dewasa atau remaja dengan kapasitas maximum 100 kg. Pada dasarnya, hammock sendiri digunakan untuk bersantai. Hammocking ini dibuat semenarik mungkin bahkan ada yang sampai susun keatas menjadi lima bagian. Hammocking sendiri saat ini sedang menjadi instagramble pariwisata (wisata instagram, yang datang untuk berfoto dan di unggah ke sosial media instagram). Untuk tarif hammocking ini biasanya ditarif mulai dari Rp 5.000/orang, harga yang cukup murah untuk bersantai di bawah pohon.
Sebegitu menariknya hammocks, ide hammocking mulai muncul di rest area yang terletak di wilayah pegunungan. Salah satunya di Malang Selatan, di kabupaten ini terdapat salah satu rest area yang memanfaatkan lahan hutan sebagai tempat perisitarahatan. Lokasi ini tidak luas, hanya ada satu warung dan 2 paket meja lengkap dengan kursinya dengan dua hammock. Pengunjung yang melintas daoat berhenti di rest area ini dan menikmati hammocking.
Fenomena hammocking memang luar biasa berkembangnya. Hammocking dapat menjadi sebuah alat untuk pariwisata serta bisnis. Dampak dari dikenalnya hammock berhasil membuat traveller membeli hammock yang tervuat dari bahan nilon dan dibawa diaetiap perjalanan.
Komentar
Posting Komentar