Assalamualaikum Hari ini kita akan kembali pada pembahasan konsep hidup minimalis. Yang sebetulnya beberapa bulan ini hidup saya enggak minimalis lagi karena banyak banget barang numpuk di kamar efek dari "New Baby" yang baru lahir dan dapat banyak hadiah dari temen temen. Nah kali ini saya akan lebih berfokus pada skincare. Sekarang ini punya baby mau pake skincare dengan urutan dan rentetan yang begitu panjang rasanya uda ga sempet. Tapi ngga pake skincare pun bikin kulit ga sehat meskipun makannya sudah setiap hari sayur dan konsumsi air mineralnya meningkat. Tapi tetep aja permasalahan saat hamil dan setelah melahirkan belum terselesaikan. Apalagi setelah hamil justru kulit semakin kering di bagian dahi, pipi dan dagu yang paling parah. Ditambah lagi dengan mata panda karena kurang tidur dan usia sudah memasuki 24 tahun . Rasanya perlu juga dong menjaga kulit tetap sehat meskipun sudah punya baby. Karena yang memandang wajah kita kan bukan cuma baby nya aja tapi jug...
Indonesia merupakan salah satu Negara Maritim, maka kali ini saya akan mencoba hidup didaerah pesisir.
Hidup di daerah pesisir, menikmati menjadi seorang traveller. Yang hidup di desa pesisir di Malang Selatan. Kali ini saya adalah salah satu traveller paling beruntung. 4 hari di desa ini saya belajar banyak tentang bagaimana hidup dan menghargai alam.
Tahun 2016 yang lalu saya juga berkunjung ke desa ini , namun tidak seaktif sekarang. 4 hari terakhir saya banyak belajar dari mereka. Kegiatan Fasilitator yang saya ikuti merupakan hal baru bagi saya. Ternyata mereka adalah orang orang luar biasa, warga biasa namun bisa menjadi seorang pemandu yang sangat baik. Dibandingkan dengan saya seorang mahasiswi komunikasi , mereka lebih cakap, tinggal di poles sedikit lagi komunikasinya maka akan sempurna. Berdiskusi mengenai Design program pariwisata bersama dengan pemandu dan penjaga pantai adalah sesuatu yang menarik buat saya. Saya tidak sepandai mereka ketika di lapangan. Saya beruntung sekali berdiskusi dan belajar dengan mereka, ego saya semakin berkurang, dan saya lebih enjoy.
Belajar dari mereka, belajar menjadi pribadi yang menghargai alam ini. Bagaimana kami juga sangat mengantungkan hidup pada alam. Yang paling menarik bagi saya adalah, bagaimana menghargai keanegaraman budaya. Momen Ramadhan ini tidak semua warga berpuasa, ternyata warga disini adalah mayoritas non muslim tapi mereka sangat menghargai muslim yang sedang beribadah. Dan para pemandu pun bukan warga asli dari sendang biru, ada dari beberapa kabupaten di Jawa Timur. Tapi itu bukan menjadi sebuah konflik di desa ini, dengan banyaknya keanekaragaman tersebut desa ini menjadi selalu hangat.
Saya juga belajar soal hidup, dari cerita Pak Saptoyo selaku ketua Bhakti Alam "Bukan uang yang saya cari dari CMC", saya sangat terkejut, bagaimana bisa. Padahal potensi CMC tiga warna adalah potensi pariwisata yang saat ini sedang menjadi pariwisata favorit pengunjung. Ternyata beliau membuka ini untuk sebuah konservasi, bagaimana merawat dan menjaga alam ini agar ekosistem selalu seimbang. Biota dan tumbuhan adalah makhluk hidup sama seperti manusia. Kami saling ketergantungan, kami butuh biota laut dan tumbuhan untuk kelangsungan hidup, dan mereka butuh kami untuk kami merawatnya. Akhirnya saya paham apa artinya uang dan kesederhanaan. Bagi mereka kesederhanaan dan kepedulian terhadap alam tidak dapat diukur atau dibeli dengan uang.
Akhirnya saya paham, kesederhanaan dan kepedulian adalah hal yang lebih dari uang, bahkan tidak bisa di nilai dengan uang.
By : Ade Eka
Komentar
Posting Komentar